Anohana (Review)

Salah satu anime movie yg menciptakan saya ikut merasa sedih menggunakan ceritanya. Busyet deh, untung saja nontonnya pas sendirian. Kalau nir, kayanya akan di ketawain dah. Ga sampai nangis sih, mungkin hanya berkaca-kaca hahaha. Tapi niscaya bakal kelihatan aneh dan malu-maluin 😂. Siapa insan yang baper lihat anime? Yg notabene merupakan tontonan untuk anak-anak. Pasti gitu deh anggapan orang di lingkungan sini pada biasanya. Bagi mereka anime itu = kartun = Sinchan = Doraemon = Lucu.

Informasi penting! Untuk bisa lebih menikmati kisah dari movie ini, amat direkomendasikan buat menonton seri animenya. Hanya 12 episode kok.

Setting ketika dari movie ini adalah satu tahun sesudah insiden di serial animenya. Para sifat sudah move-on berasal syok waktu mini mereka. Jintan jua telah memulai kehidupannya lebih normal. Sudah masuk sekolah lagi (meski jarang) dan yang terpenting, dia sudah berbaikan dengan sahabat-teman saat kecilnya. Dan di movienya ini, animo panas setelah di animenya, mereka berencana berkumpul kembali ke markas misteri mereka. Serta mengirim sebuah surat pada Menma. Tentang naluri mereka masing-masing.

Ada beberapa scene mengenai jaman mini para sifat pada movie ini. Dan beberapa peristiwa Flashback berasal serial animenya. Dan kita jua akan melihat lagi momen murung perpisahan Menma menggunakan teman-temannya. Padahal udah lihat moment ini di animenya loh. Masi kerasa pula sedihnya njirr. Untuk cwo, mending nontonnya jangan di keramaian dah. Sesekali tidak terdapat salahnya lihat tontonan kaya gini. Memberikan sedikit emosi bagi penikmatnya.

Scene waktu mini dan awal persahabatan dari
Menma menggunakan kelompoknya Jintan